Saya yakin diantara kita tidak asing lagi dengan penyakit diabetes
mellitus, atau yang sering disebut kencing manis. Bahkan penyakit yang satu ini
telah menjadi perhatian serius Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) karena
memang penyakit ini menunjukkan trend yang meningkat di semua negara.
Modernisasi menjadi sasaran yang dituding sebagai salah satu penyebabnya,
karena modernisasi mengubah perilaku pola makan. Dari berbagai sumber,
Indonesia menduduki peringkat keempat penderita diabetes mellitus ini, jadi
bagi yang belum terkena harus waspada dan yang sudah terkena penyakit ini harus
serius untuk melakukan tindakan penyembuhan dengan mengubah pola makan
disamping upaya medis.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan
bentuk diabetes mellitus berdasarkan perawatan dan simtoma, antara lain:
- Diabetes tipe 1, adalah diabetes yang terjadi karena berkurangnya rasio insulin dalam sirkulasi darah akibat hilangnya sel beta penghasil insulin pada pulau-pulau Langerhans pankreas.
- Diabetes tipe 2, merupakan kelainan metabolisme yang disebabkan oleh mutasi pada banyak gen, termasuk yang mengekspresikan disfungsi sel β, gangguan sekresi hormon insulin, resistansi sel terhadap insulin yang disebabkan oleh disfungsi GLUT10 dengan kofktor hormon resistin yang menyebabkan sel jaringan, terutama pada hati menjadi kurang peka terhadap insulinserta RBP4 yang menekan penyerapan glukosa oleh otot lurik namun meningkatkan sekresi gula darah oleh hati.
- Diabetes gestasional, diabetes melitus yang terjadi hanya selama kehamilan dan pulih setelah melahirkan, dengan keterlibatan interleukin-6 dan protein reaktif C pada lintasan patogenesisnya.
Nah Diabetes
Mellitus hanya salah satu dari sekian banyak penyakit yang dapat dikurangi
risikonya dengan mengkonsumsi bekatul atau rice bran secara rutin dalam jangka
panjang dan tentunya sekaligus mengurani risiko penumpukan kolesterol dan
trigliserida dalam darah hingga masalah obesitas, sehingga juga berdampak
positif dalam mengeliminasi terjadinya penyakit jantung dan stroke.
Ahli Biokimia dari San
Francisco, Amerika Serikat Dr. Ernst T. Krebs, yaitu orang yang pertama mengisolasi vitamin
B15 dari biji aprikot, kemudian mengembangkan penelitiannya tentang vitamin B15
bukan vitamin alami dari tumbuhan, tapi sintetis (buatan). Krebs menyebut
vitamin ini banyak manfaatnya untuk kesehatan manusia dan vitamin ini banyak
terdapat di dalam bekatul atau rice bran. Vitamin B15 di Indonesia
sebenarnya dapat ditemukan dengan mudah, karena tersedi dengan melimpah. Namun
rupanya paradigma mereka harus diubah bahwa bekatul atau rice bran itu dapat
dimanfaatkan untuk kesehatan manusia karena kandungan vitaminnya sangat lengkap
terutama vitamin B yang sangat dominan.
Letkol (Purn.) dr.
Yusuf Nursalim (79), dokter pensiunan TNI AD melakukan penelitian semi ilmiah,
dia mencobakan untuk dirinya sendiri, akhirnya dia mengetahui banyaknya manfaat
yang dapat diperoleh dengan mengkosumsi bekatul ini. Banyak penyakit yang dapat
disembuhkan atas sarannya untuk mengkonsumsi bekatul, dengan prinsip tidak
menghentikan pemakaian obat yang telah diberikan oleh dokter. Selain ini
dianjurkan untuk tidak menghentikan
konsumsi bekatul saat terasa penyakitnya mulai membaik seperti mengkonsumsi
obat. Sangat dianjurkan sekali mengkonsumsi bekatul secara rutin agar hasil
yang didapat dapat maksimal dan dapat menghilangkan berbagai penyakit
degeneratif lainnya.
kandungan vitamin B15 (Pangamic Acid) merupakan keistimewaan dari
bekatul dibandingkan dengan makanan yang lain. Vitamin B15 (Pangamic Acid)
berfungsi sebagai penyempurna rangkaian proses metabolisme dalam tubuh. Selain
itu, zat-zat gizi dan vitamin yang terkandung dalam bekatul seperti vitamin B1,
B2, B3, B5, B6, B12, B15, inosital, fitat, asam ferulat, tokoferol,
tokotrienol, dan orizanol merupakan elemen-elemen yang sangat esensial dalam
sistem metabolisme tubuh kita.
Saya sendiri sudah mengkonsumsi bekatul atau rice bran ini sejak
Mei 2012 dan hasilnya barusaya rasakan setelah memasuki bulan keenam, hasil lab
cek darah saya menunjukkan normal padahal enam bulan sebelumnya kolesterol,
tenakan daran, gula daran, trigliserida saya melampaui batas normal semua
hingga sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar