BEKATUL (RICE BRAN) YANG MENYEHATKAN

RICEBRAN-CENTER MITRA SEHAT ANDA SEPANJANGA MASA, MENYEDIAKAN BEKATUL KESEHATAN UNTUK SEMUA ORANG

Jumat, 12 September 2014

BEKATUL DAN DIABETES MELLITUS



Saya yakin diantara kita tidak asing lagi dengan penyakit diabetes mellitus, atau yang sering disebut kencing manis. Bahkan penyakit yang satu ini telah menjadi perhatian serius Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) karena memang penyakit ini menunjukkan trend yang meningkat di semua negara. Modernisasi menjadi sasaran yang dituding sebagai salah satu penyebabnya, karena modernisasi mengubah perilaku pola makan. Dari berbagai sumber, Indonesia menduduki peringkat keempat penderita diabetes mellitus ini, jadi bagi yang belum terkena harus waspada dan yang sudah terkena penyakit ini harus serius untuk melakukan tindakan penyembuhan dengan mengubah pola makan disamping upaya medis.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan bentuk diabetes mellitus berdasarkan perawatan dan simtoma, antara lain:
  1. Diabetes tipe 1, adalah diabetes yang terjadi karena berkurangnya rasio insulin dalam sirkulasi darah akibat hilangnya sel beta penghasil insulin pada pulau-pulau Langerhans pankreas.

  1. Diabetes tipe 2, merupakan kelainan metabolisme yang disebabkan oleh mutasi pada banyak gen, termasuk yang mengekspresikan disfungsi sel β, gangguan sekresi hormon insulin, resistansi sel terhadap insulin yang disebabkan oleh disfungsi GLUT10 dengan kofktor hormon resistin yang menyebabkan sel jaringan, terutama pada hati menjadi kurang peka terhadap insulinserta RBP4 yang menekan penyerapan glukosa oleh otot lurik namun meningkatkan sekresi gula darah oleh hati.

  1. Diabetes gestasional, diabetes melitus yang terjadi hanya selama kehamilan dan pulih setelah melahirkan, dengan keterlibatan interleukin-6 dan protein reaktif C pada lintasan patogenesisnya.
Nah Diabetes Mellitus hanya salah satu dari sekian banyak penyakit yang dapat dikurangi risikonya dengan mengkonsumsi bekatul atau rice bran secara rutin dalam jangka panjang dan tentunya sekaligus mengurani risiko penumpukan kolesterol dan trigliserida dalam darah hingga masalah obesitas, sehingga juga berdampak positif dalam mengeliminasi terjadinya penyakit jantung dan stroke.
Ahli Biokimia dari San Francisco, Amerika Serikat Dr. Ernst T. Krebs,  yaitu orang yang pertama mengisolasi vitamin B15 dari biji aprikot, kemudian mengembangkan penelitiannya tentang vitamin B15 bukan vitamin alami dari tumbuhan, tapi sintetis (buatan). Krebs menyebut vitamin ini banyak manfaatnya untuk kesehatan manusia dan vitamin ini banyak terdapat di dalam bekatul atau rice bran. Vitamin B15 di Indonesia sebenarnya dapat ditemukan dengan mudah, karena tersedi dengan melimpah. Namun rupanya paradigma mereka harus diubah bahwa bekatul atau rice bran itu dapat dimanfaatkan untuk kesehatan manusia karena kandungan vitaminnya sangat lengkap terutama vitamin B yang sangat dominan.
Letkol (Purn.) dr. Yusuf Nursalim (79), dokter pensiunan TNI AD melakukan penelitian semi ilmiah, dia mencobakan untuk dirinya sendiri, akhirnya dia mengetahui banyaknya manfaat yang dapat diperoleh dengan mengkosumsi bekatul ini. Banyak penyakit yang dapat disembuhkan atas sarannya untuk mengkonsumsi bekatul, dengan prinsip tidak menghentikan pemakaian obat yang telah diberikan oleh dokter. Selain ini dianjurkan untuk  tidak menghentikan konsumsi bekatul saat terasa penyakitnya mulai membaik seperti mengkonsumsi obat. Sangat dianjurkan sekali mengkonsumsi bekatul secara rutin agar hasil yang didapat dapat maksimal dan dapat menghilangkan berbagai penyakit degeneratif lainnya.
kandungan vitamin B15 (Pangamic Acid) merupakan keistimewaan dari bekatul dibandingkan dengan makanan yang lain. Vitamin B15 (Pangamic Acid) berfungsi sebagai penyempurna rangkaian proses metabolisme dalam tubuh. Selain itu, zat-zat gizi dan vitamin yang terkandung dalam bekatul seperti vitamin B1, B2, B3, B5, B6, B12, B15, inosital, fitat, asam ferulat, tokoferol, tokotrienol, dan orizanol merupakan elemen-elemen yang sangat esensial dalam sistem metabolisme tubuh kita.

Saya sendiri sudah mengkonsumsi bekatul atau rice bran ini sejak Mei 2012 dan hasilnya barusaya rasakan setelah memasuki bulan keenam, hasil lab cek darah saya menunjukkan normal padahal enam bulan sebelumnya kolesterol, tenakan daran, gula daran, trigliserida saya melampaui batas normal semua hingga sekarang.

Tidak ada komentar: