BEKATUL (RICE BRAN) YANG MENYEHATKAN

RICEBRAN-CENTER MITRA SEHAT ANDA SEPANJANGA MASA, MENYEDIAKAN BEKATUL KESEHATAN UNTUK SEMUA ORANG

Minggu, 02 November 2014

NASI PUTIH DAN EFEK SAMPINGNYA

NASI PUTIH MAKAN POKOK RAKYAT INDONESIA
Melihat sejarah makanan pokok yang berasal dari padi ini pada mulanya tidak ada orang yang memperhatikan mengenai dampak negatifnya. Orang awam memang tidak berfikir sejauh itu karena nenek moyang kita sejak dulu kala juga memakan nasi putih. Namun barangkali banyak yang lupa sejarah bahwa pada jaman dahulu tidak ada mesin giling pemutih beras adanya lesung sebagai alat pemutih beras dengan menggunakan alat namanya alu.

Cara memutihkan beras adalah dengan menumbuk pada lumpang, sebenarnya putihnya beas bukan karena alu tetapi karena tejadinya gesekan antar beras itu sendiri walaupun gesekan itu sendiri akibat ditumbuk dengan alu. Hasil pemutihan beras tentu tidak sepeti jika menggunakan mesin selep modern seperti yang ada sekarang ini, beras bisa sangat putih, bahkan ana okum nakal agar beras tampak lebih putih maka diberi klorin yang tentunya sangat membahayakan kesehatan manusia.

Beras yang diputihkan dengan cara ditumbuk dengan alu di lumpang masih banyak menyisakan rice bran pada biji beras, sehingga kandungan vitamin B dan proteinnya masih ada. Lain halnya beras putih bersih yang di putihkan dengan mesin rice brannya sudah tidak ada sama sekali sehingga beras putih jika dimasak menjadi nasi yang kita konsumsi sehari-hari menjadi kurang sehat apalagi jika konsumsinya cenderung melebihi kebutuhan tubuh karena indeks glikemiknya tinggi sehingga dapata mengakibatkan obesitas dan penyakit diabetes tipe 2.

Namun dengan perkembangan ilmu dan teknologi maka sangat banyak peneliti yang melakukan penelitian tehadap berbagai jenis makanan temasuk beras putih dan nasi putih. Para peneliti menjelaskan bahwa terdapat efek negatif terhadap kadar gula darah karena nasi putih mengandung indeks glikemik yang tinggi. Selain itu, nasi putih juga memiliki nutrisi yang lebih sedikit, termasuk serat dan magnesium, yang dapat mencegah diabetes tipe 2. oleh karena itu sebaiknya kita harus membatasi konsumsi nasi putih.

Lebih parah lagi karena perut orang Indonesia yang sudah terbiasa makan nasi, bahkan kalau belum makan nasi dianggap belum makan. Saya sering melihat orang beberapa saat setelah makan mie instan kemudian makan nasi putih dengan lauk yang banyak mengandung lemak, hal ini tentu sangat tidak sehat. Ada juga di dalam event meeting di hotel pada saat sarapan yang di sasar pertama adalah roti bakar dua potong, namun karena belum merasa kenyang akhirnya ambil pula nasi putih lagi-lagi dengan lauk yang banyak mengandung lemak.

oleh karena itu lebih baik kita menyikapi dengan bijak dengan cara melakukan segala sesuatunya serta terukur, dan mengembalikan rice bran yang di buang dari beras yang kadarnya sekitar 10% itu kita ambil kembali untuk dikonsumsi bisa bersamaan dengan nasi putih dicampurkan bisa juga dikonsumsi secara terpisah dengan cara menyedu dengan air panas seperti membuat kopi. Rice bran adalah natural food yang berasal dari kulit ari beras yang sebenarnya harus dikonsumsi bersama butiran nasi, namun karena rasanya kurang enak maka rice bran itu dibuang untuk pakan ternak.

Tentu saja mengurangi porsi nasi putih dengan mengkombinasikan dengan natural food lain sperti umbi-umbian yang cara makannya tidak perlu dimasak seperti bengkowang, juga selalu mengkonsumsi rice bran 30 gram sehari pagi 15 gram dan sore/malam 15gram tentu kesehatan kita lebih terjaga, karena rice bran banyak mengandung Vitamin (B1, B2, B3, B5, B6 dan tokoferol); Pangamic acid (Vit. B15);  Serat pangan (dietary fiber), serta mineral; Natrium; Kalium; Khlor yang terkandung dalam bekatul mudah diserap
dan dikeluarkan; Protein; Mineral; Lemak atau asam lemak esensial;  Phytosterosis;  Polyphenois; Phospholipids; Beta-sitosterol; Co-enzyme Q10; Omega 3 Fatty Acids; Omega 6 Fatty Acids dan Oteic Acid.






Tidak ada komentar: